Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Sumber Kekuatan Sebuah Doa

Edisi C3I: e-Konsel 220 - Kekuatan Doa dalam Konseling

Doa memang memiliki kekuatan supernatural. Doa bukan hanya bermanfaat sebagai sarana komunikasi kita dengan Allah, namun doa juga merupakan jalan untuk meminta pertolongan, hikmat bijaksana, kedamaian, kelegaan, kekuatan, dan pengampunan. Bisa dikatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan konseling Kristen dibanding konseling sekuler adalah kekuatan doa.

Dalam konseling Kristen, seorang konselor bisa saja menghadapi berbagai macam konseli dengan bermacam-macam masalah yang dimiliki. Ada konseli yang datang kepada konselor karena merasa berdosa dan ingin mendapatkan pengampunan, kelegaan, dan damai sejahtera; ada yang merasa tertekan dan putus asa, ingin terlepas dari keterikatan, diberi kesembuhan/kekuatan saat menderita penyakit kronis, dan sebagainya. Untuk kasus-kasus tersebut, seorang konselor tidak bisa hanya mengandalkan pengetahuan saja. Konselor harus bertelut dan berseru kepada Allah lebih lagi. Apalagi jika yang kita alami tidak bisa dikenali dan dimengerti oleh indera dan nalar kita. Doa adalah satu-satunya jalan yang bisa kita gunakan untuk mengatasinya.

Berdoa

Mengingat doa merupakan bagian yang penting dalam konseling Kristen, seorang konselor Kristen seharusnya tidak hanya memiliki kehidupan doa yang kuat tapi juga selalu mengembangkannya. Jika kehidupan doanya tidak kuat tentu hal ini akan memengaruhi pemahaman, pendekatan, dan kegunaan doa dalam konseling. Mark R. McMinn, penulis buku "Psychology, Theology, and Spirituality in Christian Counseling", menyatakan bahwa penggunaan doa dalam sesi konseling tidak perlu diragukan lagi, tapi yang perlu diperhatikan adalah mengerti jenis-jenis doa apa yang tepat yang dibutuhkan konseli sesuai dengan kondisinya.

Banyak sekali kesaksian-kesaksian yang kita dengar, baca, atau kita lihat sendiri yang membuktikan kekuatan doa. Namun, doa yang berkuasa itu tentu saja bukanlah doa yang dinaikkan secara sembarangan dan asal-asalan saja. Doa menjadi berkuasa jika kita naikkan dengan kesungguhan dan niat yang benar.

Yakobus mengatakan, "Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yakobus 5:15-16). Doa dapat memberikan kesembuhan, baik secara psikis maupun fisik kepada konseli kita. Pertama-tama, kuasa kesembuhan itu mengalir atas konselor kemudian mengalir ke konseli. Setelah berdoa, pikiran dan hati konselor maupun konseli juga akan terasa berbeda. Yang awalnya merasa sedih, cemas, jengkel, dan putus asa setelah berdoa bisa merasa tenang, tenteram, dan bersemangat. Oleh sebab itu, jika kita ingin menolong konseli secara tuntas, sebaiknya kita tidak hanya berdoa sebelum dan sesudah konseling, namun kita juga harus menyediakan waktu khusus untuk berdoa secara rutin di luar sesi konseling. Anda bisa melakukan doa ini sendirian atau bersama dengan konseli Anda.

Satu lagi yang harus diingat. Kekuatan doa dalam konseling pun dipengaruhi oleh iman konselor dan konseli. Doa yang dinaikkan dengan kesatuan hati dan iman dalam Yesus akan lebih cepat sampai kepada pendengaran Tuhan. "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 18:19) Dengan melakukan doa bersama konseli, keluarga konseli, dan doa syafaat yang dilakukan konselor, banyak masalah-masalah konseli yang bisa dicarikan jalan keluarnya.

Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Namun apakah dalam konseling doa-doa yang kita naikkan selalu mendapat jawaban secara langsung? Bisa iya, bisa juga tidak. Seorang konseling bisa langsung mendapat kelegaan setelah berdoa dan menjalani sesi konseling sekali; seorang konseli yang lain mungkin harus mengikuti sesi konseling dan doa berkali-kali baru mendapatkan jalan keluar. Semua juga tergantung pada kehendak dan waktu Allah. Percaya saja, Dia pasti buka jalan tepat pada waktu-Nya.

Kekuatan doa dinyatakan supaya kita tidak mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri kita untuk menolong orang lain. Kekuatan doa membuktikan bahwa kita adalah manusia biasa yang terbatas dan hanya dengan kuasa-Nya semua masalah bisa dipecahkan. Kunci utama di atas semuanya adalah mengalaskan doa kita dalam nama Yesus! "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya" (Yohanes 14:14).

Komentar