Berikut sejumlah pertanyaan yang dapat Anda ajukan pada diri Anda
sendiri saat berusaha menentukan apa yang Allah inginkan atau apa
yang bijak untuk suatu keadaan tertentu.
Apakah keputusan ini sesuai dengan firman Allah yang kekal?
Yaitu, bukan satu ayat yang ditafsirkan di luar konteksnya,
melainkan sesuai dengan seluruh jiwa dari firman itu.
Apakah setiap bagian dari keputusan ini konsisten dengan karakter
Allah?
Allah tidak akan pernah mengatakan kepada Anda untuk melakukan
sesuatu yang tidak bersifat kasih, baik hati, sopan, dan ciri-
ciri lainnya yang terdapat dalam 1Korintus 13:4-7 dan Galatia 5:22-23.
Sebagai contoh, Ia mungkin akan mengatakan kepada Anda untuk
menentang seseorang yang mengeluh, tetapi tidak akan pernah
mengatakan kepada Anda untuk melawan dalam kemarahan atau dengan
menurunkan martabat. Ia mungkin akan mengatakan kepada Anda untuk
menjadi utusan Injil, tetapi Ia tidak akan pernah menyuruh
mengambil langkah-langkah yang mendadak jika hal itu akan
menimbulkan kekacauan di dalam keluarga Anda. Allah
mengikhtiarkan hal yang terbaik bagi setiap orang.
Apakah semua yang berkaitan dengan keputusan ini berasal dari
Tuhan?
Hati kita cenderung memperluas apa yang dikatakan Allah. Saat
mendapat arahan dari orang lain, waspadalah agar ada keseimbangan
yang alkitabiah. Anda mungkin pernah mendengar dari Allah bahwa
Ia telah membukakan bagi Anda seorang teman hidup, tetapi apakah
Anda juga telah mendengar dari Tuhan bagaimana menilai tentang
orang tersebut?
Apakah keputusan ini telah dikonfirmasi oleh orang-orang lain
yang tergabung di dalam Tubuh Kristus, yang terdiri atas orang-
orang Kristen yang dihormati, dewasa secara rohani, dan yang
sudah mengenal betul diri Anda?
Dengarkanlah petunjuk yang diberikan oleh para pemimpin yang
merupakan atasan Anda. Jika seorang yang berwenang melakukan
koreksi terhadap Anda, janganlah mencari orang lain yang akan
mendukung apa yang ingin Anda percayai. Jika tidak ada orang yang
telah dewasa secara rohani yang disegani oleh banyak orang di
dalam Tubuh itu dan yang mengenal Anda dengan baik, berusahalah
untuk mengambil langkah-langkah yang nyata untuk mencari seorang
yang sungguh-sungguh beriman dan yang dapat dijadikan penasihat.
Jalan yang pasti yang akan membawa Anda kepada delusi adalah
dengan melangkah seorang diri sehingga Anda tidak perlu
mempertanggungjawabkannya kepada siapa pun.
Apakah kata-kata yang membuat Anda mengambil keputusan ini
mendesak Anda terus-menerus?
Jika Allah benar-benar sedang memimpin Anda ke suatu arah, Ia
tidak akan berhenti setelah sekadar menarik perhatian Anda.
Ambillah cukup waktu untuk memeriksa pimpinan itu dengan realitas
yang objektif dan penasihat-penasihat yang disegani, dan
peliharalah hati Anda agar terus terbuka bagi koreksi.
Apakah pimpinan ke arah keputusan ini konsisten dengan pimpinan
Allah yang sebelumnya bagi Anda?
Jika setelah banyak berdoa, mempelajari Alkitab, mendapat nasihat
dari orang-orang percaya yang disegani, mendapat konfirmasi yang
objektif, dan Anda telah memutuskan bahwa Allah menghendaki Anda
melakukan sesuatu, berpegang teguhlah pada keputusan itu. Lalu
jika seorang datang kepada Anda dan berkata, "Allah mengatakan
kepada saya untuk mengatakan bahwa Anda harus melakukan hal yang
lain," janganlah percaya kepada hal itu jika ia tidak mempunyai
bukti yang tidak dapat diragukan bahwa Allah mempunyai jalan baru
yang harus Anda tempuh.