Komunitas Konsel: Dimerdekakan dari Apa?

Edisi C3I: e-konsel 256 - Merdeka dari Kesepian

Meskipun kita hidup di negara yang bebas dari penjajahan bangsa lain, ini tidak menjamin kita benar-benar bebas. Ternyata masih ada beberapa orang yang masih tertawan dan membutuhkan kemerdekaan. Kemerdekaan dari apa yang mereka maksudkan? Berikut ini pengungkapan Sahabat Konsel yang tercatat di Facebook Konsel.

e-Konsel: "Apakah Anda saat ini masih merasa tertawan atau tidak bebas? Jika Anda diberi pilihan, Anda ingin dimerdekakan dari apa?"

Komentar:

Yustri Marsaulina: Dari dosa masa lalu, ampuni aku Tuhan.

e-Konsel: @ Yustri: 1 Yohanes 1:9 mengatakan bahwa saat kita mengakui dosa kita, Allah yang adil dan setia akan mengampuni dosa-dosa kita. Setelah itu, kita jangan berbuat dosa lagi. Tuhan pasti mengampuni Yustri, percayalah :) Darah Kristus telah memerdekakan Yustri.

Ai Ling: Melupakan kejadian yang menyakitkan. Saya sulit melupakan apa yang telah terjadi, karena setiap hari saya berhubungan dengan pekerjaan yang mengingatkan akan kejadian pahit tersebut.

Mahardhika Dicky Kurniawan: Kenangan indah masa lalu.

e-Konsel: @ Ai Ling: Anda tidak mencoba keluar dari tempat kerja tersebut?
@ Mahardhika: Jadi Anda ingin ingatan akan masa lalu Anda diambil?

Mahardhika Dicky Kurniawan: Ya enggak dong, tapi jangan sampai tertambat pada masa lalu.

e-Konsel: @ Mahardhika: Betul, yang lalu biarlah berlalu, karena kita hidup pada masa sekarang.

Tatik Wahyuningsih: Dimerdekakan dari tekanan diri sendiri :(

e-Konsel: @ Tatik: Maksudnya? Keinginan diri sendiri gitu ya? :)

Jika Anda ingin menuangkan pendapat/komentar Anda, silakan posting di alamat ini: < http://www.facebook.com/sabdakonsel/posts/10150276195718755 >.