Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Komunitas Konsel: Konselor yang Membangun

Edisi C3I: e-Konsel 308 - Konselor yang Membangun

Ketika seorang konseli mendatangi seorang konselor, tentu dia datang dengan beberapa harapan. Setidaknya, dia berharap bisa mendapatkan nasihat yang berguna atau telinga untuk mendengarkan keluh kesahnya, sehingga dia dapat mengambil solusi untuk masalah yang dihadapinya dan merasakan kelegaan. Untuk membantu orang-orang yang bermasalah, seorang konselor memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendampingan dan nasihat yang membangun. Seperti apakah itu?

Berikut adalah beberapa pendapat Sahabat e-Konsel di Facebook e-Konsel.

e-Konsel: Menurut Anda konselor yang "membangun" itu seperti apa? Apa saja yang seharusnya dilakukan oleh seorang konselor kepada konselinya?

Komentar:

Magda Rohana: Konselor yang membangun adalah konselor yang meletakkan dasar yang benar dan kokoh untuk konselinya, memberikan nasihat yang dapat dilakukan dengan menjadi orang yang dapat dipercaya dan memberi teladan bagi si konseli.

Shmily Tilestian: Konselor yang mampu membawa konselinya:

  1. Kembali kepada Tuhan dan bertumbuh di dalam-Nya.
  2. Menemukan solusi permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan prinsip firman Tuhan.
  3. Melakukan follow up dengan baik terhadap konselinya.

Theresia: Konselor yang membangun adalah konselor yang memberikan contoh-contoh positif, selain nasihat dan kesediaan untuk memberikan saran-saran yang bisa menjadikan konselinya menjadi pribadi yang lebih baik. Dia mendasarkan nasihatnya di atas firman Tuhan dan terus mendukung konseli dalam doa dan perhatian.

e-Konsel: Jadi, seorang konselor seharusnya tidak hanya memberikan nasihat yang berdasarkan pengetahuan umum, namun juga membawa konseli untuk terus mengandalkan Tuhan dalam mengatasi masalah yang dihadapi ya? Bukan hanya membangun kepribadian dan wawasan, melainkan juga membangun imannya, karena itu yang penting ya?

Yosua Setyo: Konselor yang membangun, menurut saya, adalah konselor yang membimbing konselinya untuk menemukan halangan yang membuatnya tidak bisa benar-benar terhubung dengan Allah dan kemudian (dalam anugerah Allah) bersama-sama meminta pertolongan-Nya, untuk menyelesaikan akar dari masalah itu.

Berlin Berlian: Konselor yang membangun adalah konselor yang memiliki integritas dalam konselingnya, dan bertujuan mengarahkan konseli menuju kebaikan yang berpedoman pada prinsip-prinsip kebenaran Allah.

e-Konsel Dengan demikian, konselor tidak boleh sembarangan dalam memberikan nasihat dan pilihan solusi untuk konselinya ya. Menurut Anda seberapa penting keteladanan seorang konselor dalam membangun konselinya, Yosua dan Berlin?

Apakah Anda memiliki pendapat yang berbeda? Silakan ungkapkan pendapat Anda di Facebook e-Konsel di < http://www.facebook.com/sabdakonsel/posts/10151080521278755 >.

Komentar