Cakrawala

Problematik dalam Keluarga

Edisi C3I: e-Konsel 353 - Konflik dalam Keluarga

Diringkas oleh: S. Setyawati

Benarkah keluarga yang bahagia adalah keluarga yang bebas konflik/masalah? Tidak! Dalam kehidupan ini, masalah akan selalu ada. Keluarga yang bahagia ialah keluarga yang dapat mengelola setiap konflik yang muncul dalam keluarga mereka. Keluarga yang dibentuk oleh dua pribadi yang berbeda dan unik tentu memiliki perbedaan. Sebelum bertemu dan bersatu dalam pernikahan, masing-masing pribadi telah mengembangkan selera, kesukaan, kebiasaan, kesenangan, dan ketidaksenangan serta nilai-nilai hidup yang dipegang. Jadi, tidak masuk akal jika kita berpikir bahwa dalam keluarga segala sesuatu harus sama, dilakukan dengan cara dan waktu yang sama. ... baca selengkapnya »

Penyembuhan Konflik Antara Pribadi Impian dan Pribadi yang Sebenarnya

Edisi C3I: e-Konsel 352 - Konflik dengan Diri Sendiri

Sebagian besar anak memiliki fantasi tentang siapa mereka atau ingin menjadi apa mereka ketika besar nanti -- pilot, pemadam kebakaran, pengusaha, ibu, ayah, pendeta, dll.. Pribadi mereka yang sebenarnya harus bertumbuh melebihi pribadi impian mereka. Ini merupakan sesuatu yang sedikit menimbulkan konflik bagi mereka karena mereka tidak dapat menjadi pribadi impian untuk saat ini. ... baca selengkapnya »

Melayani Tuhan di Samping Suami Anda

Edisi C3I: e-Konsel 351 - Istri dan Pelayanan

Entah membagikan buletin gereja setiap hari Minggu atau bergabung dalam pelayanan internasional yang sangat besar, semua orang Kristen memang dipanggil untuk melayani Allah dan gereja-Nya sesuai dengan kapasitas masing-masing. Akan tetapi, kehidupan pernikahan memunculkan pertimbangan dan kesulitan lebih banyak ketika harus membedakan bagaimana dan di mana kita melayani. Dalam sebuah kutipan dari bukunya, "A Wife After God's Own Heart", Elizabeth George memberikan nasihat kepada para istri untuk melayani Allah bersama pasangan. ... baca selengkapnya »

Wanita Karier atau Istri yang Menolong?

Edisi C3I: e-Konsel 350 - Istri dan Karier

Mana yang lebih penting? Apakah seorang wanita Kristen harus kuliah dan menjadi wanita karier? Ataukah ia harus mempelajari segala sesuatu tentang bagaimana menjadi seorang penolong bagi suaminya dan menikmati kehidupan pernikahan yang bahagia dalam hidup? Saya melihat ada banyak kebingungan dan persyaratan dalam budaya kebanyakan orang Kristen zaman sekarang. Ketika karier dan keuangan menjadi lebih penting daripada komitmen dan kasih, banyak orang Kristen baik yang disesatkan. ... baca selengkapnya »

Merdeka dari Ikatan Pribadi

Budak Dosa

Edisi C3I: e-Konsel 346 - Bentuk-Bentuk Perbudakan

Diringkas oleh: S. Setyawati

Perbudakan yang terjadi pada masa lalu rupanya masih berlaku sampai saat ini. Menurut Wikipedia, diperkirakan ada 25 juta orang di seluruh dunia yang terlibat praktik perbudakan. Kebanyakan adalah orang-orang miskin di Asia yang menjadi budak agar dapat melunasi utang-utang keluarga mereka. Seluruh anggota keluarga dipaksa bekerja sebagai budak para rentenir dan tuan tanah. Bahkan, anak-anak pun dipaksa bekerja sebagai buruh atau penjaja seks komersial. ... baca selengkapnya »

Konselor Secara Umum

Edisi C3I: e-Konsel 342 - Pengetahuan bagi Konselor Awam

Konselor tidak melulu seseorang yang memiliki ijazah perguruan tinggi. Kaum awam pun bisa dipersiapkan untuk menjadi seorang konselor. Apa saja yang harus diketahui dan dimiliki untuk menjadi seorang konselor? Berikut ini jawabannya.

1. Memiliki Pengetahuan Konseling ... baca selengkapnya »

Psikologi dan Kekristenan

Edisi C3I: e-Konsel 341 - Psikologi dan Konseling Kristen

Diringkas oleh: S. Setyawati

Ilmu Psikologi menganut keragaman subjek dan minat, serta menyediakan pengetahuan praktis bagi kehidupan sehari-hari. Namun, kita sering melihat munculnya ketegangan akibat informasi yang dimiliki Psikologi dan Alkitab. Padahal, keduanya menyediakan informasi tentang cara hidup sehari-hari dan bagaimana seharusnya manusia berpikir dan berperilaku.

Beberapa psikolog memaparkan tentang bagaimana mempelajari ilmu ini, bagaimana memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan di mana ilmu ini dapat ditempatkan. Sayangnya, banyak psikolog tidak mendasarkan ilmunya pada Alkitab. Karena itu, ada orang Kristen yang menerima dan yang menolak hasil riset psikologi dan penemuan-penemuan psikolog. Inilah yang menimbulkan konflik antara teologi dan psikologi. Akibatnya, masyarakat Kristen sering kali curiga, bahkan kejam terhadap psikologi dan ilmu-ilmu sosial. Terkadang, hal ini dibenarkan karena tuntutan-tuntutan dan penafsiran-penafsiran yang dilakukan para ilmuwan sosial terlalu berani. Namun, ada juga orang Kristen yang ekstrem, yang mengambil sudut pandang yang berseberangan dengan apa yang telah dipaparkan oleh ilmu pengetahuan, dan membangun benteng pertahanan hak asasi manusia bagi dirinya sendiri dengan sikap yang merendahkan martabat orang lain. ... baca selengkapnya »

Alkitab dan Psikologi

Edisi C3I: e-Konsel 340 - Psikologi dalam Konseling Kristen

Apakah benar iman Kristen tidak mempunyai peranan dalam psikologi? Bukankah Alkitab merupakan buku sumber yang benar dan tepat untuk mempelajari psikologi dibanding dengan buku-buku psikologi Barat? Herbert Mowrer, mantan Presiden American Psychological Association, pernah menegur para rohaniwan atas kelalaian mereka dalam memanfaatkan firman Allah. Dia bukan seorang Kristen, tetapi merasa bahwa Alkitab merupakan dasar pelayanan psikologis yang lebih tepat daripada psikologi yang beliau sendiri ajarkan dan praktikkan.(1) ... baca selengkapnya »