Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Apakah Poligami Diizinkan Allah

Edisi C3I: e-Konsel 093 - Berpoligami?

Sajian Tanya Jawab berikut ini akan menolong kita untuk mengetahui lebih jauh pandangan orang Kristen tentang poligami dan perceraian. Silakan disimak.

T : Saya sudah membaca cerita tentang Abraham dan keturunannya hingga Daud dan Salomo. Mereka berpoligami, tetapi Allah tetap hadir dalam kehidupan mereka. Bagaimana penjelasan mengenai hal ini?

J : Jika Tuhan membiarkan mereka berpoligami, itu tidak berarti Tuhan setuju dengan poligami. Ketidaksetujuan Tuhan ini jelas terlihat dari adanya masalah-masalah yang muncul sebagai hukuman yang Tuhan berikan untuk dosa poligami yang mereka lakukan. Misalnya, masalah Sara dan Hagar sehingga Abraham akhirnya harus mengusir Hagar dan anaknya. Contoh lain, munculnya masalah-masalah keluarga yang dialami oleh Yakub, Daud Salomo, dll.

T : Apakah Allah membenci perceraian tetapi mengizinkan poligami?

J : Tuhan tidak mengizinkan poligami atau perceraian, bahkan Tuhan membenci keduanya karena baik poligami maupun perceraian merupakan kekejian di mata Tuhan.

T : Sepertinya konsep poligami itu sangat umum di dunia Timur, apalagi Timur Tengah. Benarkah budaya monogami itu lebih didukung oleh dunia Barat. tapi mereka juga yang akhirnya mengesahkan perceraian. Mohon penjelasan!

J : Alkitab memberi banyak petunjuk bahwa Tuhan tidak menghendaki umat-Nya hidup dalam dosa poligami atau perceraian, lepas dari latar belakang budayanya. Orang-orang Barat mewarisi banyak tradisi Kristen sehingga menerapkan prinsip perkawinan monogami (ketika nilai-nilai kekristenan masih dijunjung tinggi di Barat). Dengan berjalannya waktu, ternyata nilai-nilai kekristenan yang dijunjung tinggi itu makin lama makin luntur, karena dunia Barat mulai meninggalkan Tuhan. Sebagai konsekuensi logisnya, nilai-nilai kekristenan pun semakin ditinggalkan. Kesetiaan dalam perkawinan tidak lagi menjadi nilai yang harus dipertahankan. Jika mereka merasa sudah tidak cocok lagi dengan pasangannya atau ingin mencari pasangan lain, maka mereka mengambil jalan keluar dengan menceraikan pasangannya. Dari sinilah dosa perceraian mulai menjadi praktik yang lazim dilakukan di dunia Barat.

Tim Konselor YLSA

Sumber

Komentar