Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Memahami Soal Pembimbingan

Edisi C3I: e-Konsel 044 - Tugas Membimbing

Susan berusia 50 tahunan. Ia telah mengalami suatu hambatan pertumbuhan pada masa kecil yang akan terus mempengaruhinya selama sisa hidupnya. Namun Tuhan telah menemukannya secara ajaib dalam pergumulan-pergumulannya dan mengubah kekalahan menjadi kemenangan. Kini ia ingin mengubah pengalamannya menjadi sebuah podium untuk pelayanan supaya ia dapat membantu orang lain yang mengalami masalah yang sama. Bagaimana caranya agar ia dapat melakukan itu? Setelah menghadiri sebuah lokakarya mengenai pembimbingan Susan bertanya,

"Di manakah saya dapat menemukan seseorang yang dapat saya beri
 pertanggungjawaban, dan dapat membantu saya bertumbuh pada tahap
 kehidupan saya saat ini? Kenalkan saya pada seseorang yang dapat
 membimbing saya?"

Pembimbingan yang sudah populer saat ini membuktikan manfaatnya bagi berbagai jenis kepemimpinan. Dalam masyarakat modern saat ini individualisme serta ketiadaan tanggung jawab terlihat dengan sangat jelas padahal Tuhan menciptakan manusia agar mereka bergantung satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kepemimpinan sangat perlu dikembangkan sehingga sering muncul pertanyaan:

"Maukah Anda membimbing saya?"

Biasanya pembimbingan difokuskan pada peningkatan kemampuan- kemampuan orang yang dibimbing. Pembimbingan adalah suatu pengalaman yang menyangkut hubungan, yang didalamnya seorang memberikan kemampuan kepada orang lain dengan cara membagikan ketrampilan yang Allah karuniakan.

Orang-orang yang diberi karunia oleh Allah ini memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:

  1. Memiliki kemampuan untuk melihat potensi seseorang dalam waktu yang singkat.
  2. Memiliki toleransi terhadap kesalahan, kelancangan, kekasaran, dan sejenisnya agar dapat melihat potensi tersebut berkembang.
  3. Memiliki keluwesan dalam menanggapi orang-orang dan keadaan- keadaan.
  4. Mempunyai kesabaran karena mengetahui bahwa untuk berkembang diperlukan waktu dan pengalaman.
  5. Memiliki visi dan kemampuan untuk melihat dan menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan oleh orang yang dibimbing.
  6. Memiliki karunia dan kemampuan yang membangun serta membangkitkan semangat orang lain.

Salah satu tokoh dalam Alkitab yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain adalah Barnabas. Ia mau menerima dan mengajar Saulus (yang kemudian menjadi Rasul Paulus) karena ia melihat Saulus mempunyai bakat. Saulus kemudian berhasil mengabarkan Injil di Anthiokia. Barnabas memberikan contoh sejumlah cara khusus di mana para mentor dapat memberikan bantuan kepada orang yang dibimbing. Contoh-contoh itu antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Mentor memberikan pada orang yang dibimbing (mentore):
    • nasehat pada waktu yang tepat,
    • surat-surat, karangan, buku-buku, atau informasi literatur lainnya yang memberikan berbagai perspektif,
    • kebebasan untuk tampil sebagai pemimpin bahkan melampaui tingkat sang mentor,
    • keuangan.
  2. Mentor mempertaruhkan nama baik mereka sendiri untuk mensponsori mentore.
  3. Mentor memberikan contoh tentang fungsi kepemimpinan yang beraneka ragam untuk menantang mentore agar mengikuti hal-hal tersebut.
  4. Mentor memberikan ketrampilan yang diperlukan oleh mentore untuk mengembangkan diri.
  5. Mentor dan mentore bersama-sama meningkatkan kepercayaan diri, status, dan kredibilitas mereka.

Dari kelima hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembimbingan itu sebagai suatu pertukaran hubungan antara dua orang yang mempunyai tingkat keterlibatan dan derajat intensitas yang berbeda-beda. Oleh karena itu penting bagi kita untuk tidak hanya mengerti tingkat keterlibatannya tetapi kita juga harus mengerti jenis-jenis keterlibatan dengan tipe dan fungsi pembimbingan yang berbeda-beda.
Ada tiga jenis tipe keterlibatan, yaitu:
 
 

No.
Tipe
Melibatkan
Fungsi Utama/Pemberi Kemampuan
1. Intensif Mentore Pengalihan hal-hal pokok untuk mengikut Kristus.
    Pembimbing Rohani Pertanggungjawaban, petunjuk dan wawasan untuk berbagai persoalan, komitmen dan keputusan yang mempengaruhi kerohanian, dan kedewasaan.
    Pelatih Motivasi, ketrampilan serta penerapan yang diperlukan untuk memenuhi tugas dan tantangan.
2. Insidental Konselor Nasihat yang tepat waktu dan perspektif yang benar tentang pandangan terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan dan pelayanan.
    Guru Pengetahuan dan pengertian mengenai suatu pokok tertentu.
    Sponsor Perlindungan dan bimbingan karier waktu pemimpin bergerak di dalam sebuah organisasi.
3. Pasif Model masa kini Sebuah model pribadi yang hidup untuk kehidupan, pelayanan, atau profesi yang bukan hanya merupakan contoh tetapi juga perangsang persaingan.
    Model historis Suatu kehidupan masa lalu yang mengajarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dinamis untuk kehidupan, pelayanan, dan/atau profesi.

Kadangkala mentore kesulitan untuk mendapatkan seorang mentor yang dapat memenuhi semua pembimbingan yang ia butuhkan. Untuk itu akan lebih mudah jika mentore mempersempit kebutuhan pembimbingannya pada suatu hal khusus saja. Seorang mentor tidak harus seorang konselor yang profesional tetapi sahabat, orang tua, atau orang yang sudah dipercaya juga bisa menjadi seorang mentor.

Setiap hubungan pembimbingan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain jarak, waktu, nilai-nilai yang dihayati, keperluan-keperluan, serta tujuan-tujuan dari setiap pembimbingan itu sendiri.

Setiap bimbingan memerlukan tiga faktor tambahan yang secara tetap dan langsung mempengaruhi kemajuan, perubahan, serta tingkat pemberian kemampuan mentore. Ketiga faktor tambahan itu adalah:

  1. Daya tarik

    Daya tarik merupakan permulaan yang sangat penting. Mentore tertarik kepada mentor karena dipengaruhi oleh berbagai alasan, antara lain: karakter, ketrampilan tertentu, pengalaman, nilai- nilai dan komitmen yang ditunjukkan, prespektif, pengetahuan, kedudukan, dan hikmat yang tampak. Sedangkan mentor tertarik kepada mentore karena sikapnya, serta potensi dan kesempatannya untuk dipengaruhi. Dengan meningkatnya daya tarik maka kepercayaan, keyakinan dan pokok-pokok pembimbingan pun berkembang sehingga hubungan menjadi kuat dan pemberian kemampuan dapat dilakukan.

  2. Keadaan cepat tanggap

    Sikap ini sangat dibutuhkan baik oleh mentor maupun mentore. Mentore harus bersedia dan siap untuk belajar dari mentor serta mempunyai semangat dan cepat tanggap dalam belajar. Begitu pula dengan mentor, ia harus selalu penuh perhatian agar dapat mempercepat dan meningkatkan kelangsungan pemberian kemampuan kepada mentore.

  3. Pertanggungjawaban

    Mentor dan mentore harus saling bertanggung jawab satu dengan yang lain karena hal ini akan menjamin kemajuan dan keakraban dalam pembimbingan. Saling berbagi harapan serta melakukan evaluasi dan tinjauan kembali pada waktu tertentu akan sangat membantu dalam melakukan penerapan dan pemberian kemampuan. Mentor harus bertanggung jawab kepada mentore untuk memprakarsai dan mempertahankan pertanggungjawaban.

Ketiga faktor ini akan semakin penting karena akan menghasilkan suatu komitmen bersama untuk melakukan perubahan dan pertumbuhan ketika pembimbingan semakin teratur dan hubungan semakin kuat sehingga akan mempermudah proses pengembangan kemampuan.

Sumber
Halaman: 
33 - 43
Judul Artikel: 
Mentor
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996

Komentar