Cakrawala

Membimbing Anak Berorientasi Kepada Allah

Edisi C3I: e-Konsel 338 - Memperkenalkan Anak kepada Allah

Diringkas oleh: S. Setyawati

Jika kita amati, arah perahu layar sebenarnya tidak hanya ditentukan oleh arah angin, tetapi oleh keseimbangan dari layar. Ibarat memasang layar dalam perahu, demikianlah yang terjadi ketika kita memperkenalkan anak pada kebenaran Allah. Bagaimanakah respons anak terhadap pengaruh-pengaruh yang ada di sekitarnya ditentukan oleh orientasi anak kepada Allah. ... baca selengkapnya »

Kebangkitan Kristus

Edisi C3I: e-Konsel 337 - Yesus Bangkit

A. Pentingnya Kebangkitan Kristus

1. Bagi Pribadi-Nya.

Jika Kristus tidak bangkit dari antara orang mati, Ia adalah seorang pendusta karena Ia meramalkan bahwa Ia akan bangkit (Matius 20:19). Malaikat berkata kepada para wanita yang menengok kubur-Nya, yang bertanya-tanya di mana Dia, "Ia tidak ada di sini, karena Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya." (Matius 28:6) Kebangkitan-Nya memberikan tanda keabsahan Tuhan kita selaku seorang Nabi yang sejati. Tanpa kebangkitan-Nya, semua yang Ia katakan dapat menjadi hal yang diragukan. ... baca selengkapnya »

Kurban Pendamaian

Edisi C3I: e-Konsel 336 - Penyaliban Yesus

"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8)

Berbicara tentang Paskah (Passover), maka pemikiran kita akan diproyeksikan kembali pada sejarah Paskah, saat Bangsa Israel akan keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham sebagai miliki pusakanya. Ketika itu, Tuhan hendak menghukum Bangsa Mesir dengan "membinasakan" semua anak sulung yang ada di sana (Keluaran 11:4-6; 12:12). Pada saat itu, Tuhan melewati (pass over) setiap rumah orang Israel (Keluaran 12:13). Mengapa Tuhan melewati rumah Bangsa Israel? Karena Tuhan sudah melihat tanda pada setiap ambang pintu dan ambang batas rumah Bangsa Israel dengan darah anak domba yang dikorbankan (Keluaran 12:4,13). Karena itu, Tuhan meluputkan Bangsa Israel dari malapetaka yang akan terjadi karena ada pengurbanan. Dan, Paskah ini menjadi peringatan bagi Bangsa Israel secara turun-temurun sebagai hari raya untuk Tuhan (Keluaran 12:14). Menilik kembali apa yang dicatat dalam kebenaran firman Tuhan di kemudian hari setelah bangsa itu keluar dari tanah Mesir, kita akan menemukan bahwa pengurbanan binatang merupakan sesuatu yang lazim dilakukan sebagai korban penghapus dosa, korban pendamaian, dan persembahan kepada Tuhan. Binatang yang paling lazim untuk dipersembahkan adalah domba. ... baca selengkapnya »

Makna Penderitaan Yesus Kristus

Edisi C3I: e-Konsel 334 - Penderitaan Anak Manusia

Dirangkum oleh: S. Setyawati

Tuhan Yesus mengurbankan diri-Nya di kayu salib bukan karena Ia sedang menganggur atau ingin menerima pujian. Ia memiliki tujuan dan maksud yang jelas. Tuhan Yesus rela mati dan bangkit untuk menebus manusia dari dosa karena Ia sangat mengasihi manusia. Beberapa ayat Alkitab berikut menjelaskan tentang makna penderitaan Yesus melalui salib: ... baca selengkapnya »

Sikap dalam Memberi

Edisi C3I: e-Konsel 333 - Memberi dengan Kasih

Diringkas oleh: S. Setyawati

Yesus Kristus adalah kasih. Dia adalah Allah yang Mahamurah dan suka memberi. Sebagai murid Yesus Kristus, konselor Kristen sudah sewajarnya menjadi orang yang suka memberi. Dalam hal ini, pemberian tidak hanya terbatas pada bentuk materi, namun juga dalam bentuk-bentuk yang lain seperti perhatian, kasih, dan penguatan.

Dalam hal memberi, seorang konselor perlu mengingat hal-hal berikut ini: ... baca selengkapnya »

Keterampilan Mendengarkan Secara Aktif

Edisi C3I: e-Konsel - 332 Mendengar dengan Kasih

Diringkas oleh: S. Setyawati

Keterampilan mendengarkan secara aktif merupakan hal mendasar yang harus diterapkan dalam proses konseling. Untuk mempraktikkannya, perlu latihan dan waktu praktik yang rutin. Selain itu, konselor perlu banyak membaca uraian yang membahas tentang bagaimana mengembangkan teknik mendengarkan secara aktif dan efektif. Teruslah mengasah keterampilan tersebut dan keterampilan Anda yang lain untuk menolong konseli yang datang kepada Anda. Dengan demikian, keterampilan Anda akan semakin luas dan luwes untuk dipakai melayani Tuhan dan sesama. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi konselor yang efektif antara lain adalah: ... baca selengkapnya »

Kasih Adalah Dasar Pelayanan Konseling

Edisi C3I: e-Konsel 330 - Konselor yang Penuh Kasih

Ditulis oleh: S. Setyawati

Kasih Kristus merupakan dasar dan kebutuhan utama hidup manusia. Tanpa kasih, kita tetap menjadi manusia berdosa yang harus menerima penghukuman kekal. Tanpa kasih, kita tidak akan berkenan kepada Tuhan, sekalipun kita memiliki banyak kelebihan dan sibuk dalam pelayanan. Tanpa kasih, semuanya akan sia-sia. ... baca selengkapnya »

Keterlibatan Konselor

Edisi C3I: e-Konsel 329 - Keterlibatan Konselor

Perubahan tidak terjadi secara kebetulan, namun merupakan keputusan. Banyak orang berbicara tentang keinginan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang mereka hadapi dan berubah demi kebaikan. Namun, hanya sedikit orang yang mau membuat komitmen yang diperlukan untuk mencapai semua itu. Oleh karena itu, konseling alkitabiah harus membuat seseorang bertindak, bukan sekadar kata-kata belaka. Dan, bagian penting dari proses ini adalah meyakinkan (Amsal 14:23). ... baca selengkapnya »

Motivasi Konselor

Edisi C3I: e-Konsel 328 - Motivasi Konselor

Mengapa Anda ingin memberi konseling? Beberapa konselor Kristen, terutama para pendeta, didorong masuk ke dalam pelayanan ini oleh orang-orang yang datang secara spontan, untuk mencari pertolongan atas masalah-masalah mereka. Beberapa konselor lainnya telah mengikuti pelatihan khusus dan mendorong orang lain untuk datang kepada mereka, guna mendapatkan bantuan berdasarkan anggapan yang benar bahwa konseling dapat menjadi salah satu cara paling efektif untuk melayani orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Seperti yang telah kita lihat, Alkitab memerintahkan kita untuk saling memerhatikan dan hal ini tentunya mencakup bidang konseling. ... baca selengkapnya »

Kepribadian Konselor yang Alkitabiah

Edisi C3I: e-Konsel 327 - Kepribadian Konselor

Mengabarkan Injil kepada Sesama

Seorang konselor alkitabiah haruslah seorang pewarta karena firman Tuhan memerintahkan kaum beriman untuk mewartakan Injil (Matius 28:19-20; Markus 16:15; dan Kisah Para Rasul 1:8). Tanpa pewartaan Injil, tidak perlu ada konseling karena mereka yang non-Kristen tidak dapat memberikan konseling alkitabiah. Dengan tegas Adams menyatakan bahwa kita hanya dapat melakukan prakonseling terhadap kaum non-Kristen, untuk mempersiapkan mereka menerima kasta keselamatan melalui hubungan konseling. Jadi, melalui Alkitab, konselor harus mampu menunjukkan kepada orang lain bagaimana mereka bisa mendapatkan karunia kehidupan kekal. Seorang konselor yang tidak sedih apabila melihat nasib jiwa-jiwa yang tersesat di kehidupan kekal nanti, akan kehilangan fokus utama kehidupan Kristus dan fokus semua pelayanan. ... baca selengkapnya »