Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Fokus C3I Januari 2010 - Mengenal Kehendak Tuhan

Fokus C3I Januari 2010 - Mengenal Kehendak Tuhan

Sering kali ketika kita diharuskan memilih atau mengambil keputusan yang sulit, kita bertanya-tanya apakah pilihan atau keputusan yang akan kita ambil itu sesuai dengan kehendak Allah. Tidak hanya itu saja, terkadang kita juga tanpa sadar mengatakan bahwa sesuatu yang terjadi, entah itu hal yang menyenangkan atau tidak, terjadi atas kehendak Tuhan. Benarkah demikian? Sebenarnya Alkitab telah banyak sekali memberikan prinsip-prinsip bagaimana kita bisa mengetahui dan mengenal kehendak Tuhan. Selain itu, semakin kita mengenal Allah maka kita pun akan mengenal kehendak-Nya.

Rangkaian artikel yang terangkum Fokus C3I berikut ini kiranya dapat menjelaskan bagaimana kita bisa mengetahui dan mengenal kehendak Allah. Silakan simak, kiranya menjadi berkat.

Sering kali ketika kita diharuskan memilih atau mengambil keputusan yang sulit, kita bertanya-tanya apakah pilihan atau keputusan yang akan kita ambil itu sesuai dengan kehendak Allah. Tidak hanya itu saja, terkadang kita juga tanpa sadar mengatakan bahwa sesuatu yang terjadi, entah itu hal yang menyenangkan atau tidak, terjadi atas kehendak Tuhan. Benarkah demikian? Sebenarnya Alkitab telah banyak sekali memberikan prinsip-prinsip bagaimana kita bisa mengetahui dan mengenal kehendak Tuhan. Selain itu, semakin kita mengenal Allah maka kita pun akan mengenal kehendak-Nya.

Rangkaian artikel yang terangkum Fokus C3I berikut ini kiranya dapat menjelaskan bagaimana kita bisa mengetahui dan mengenal kehendak Allah. Silakan simak, kiranya menjadi berkat.

Bagian B: Kehendak Allah: Bagaimana Cara Mengetahuinya

Kehendak Allah: Bagaimana Cara Mengetahuinya?

Latar Belakang

Allah memiliki kehendak khusus untuk hidup setiap orang percaya. Mengetahui dan melakukan kehendak-Nya untuk kita, harus merupakan tujuan hidup kita yang terutama, apapun resikonya.

Untuk dapat mengetahui kehendak Allah bagi hidup kita, kita harus lebih dahulu mengenal Allah sendiri. Kita tidak mungkin mengenal siapa kita, sebelum lebih dahulu tahu milik siapa kita. Kita belajar makin mengenal Dia sambil kita menaklukkan diri kita kepada wibawa-Nya (KeTuhanan-Nya), taat pada Firman-Nya dan dipimpin oleh Roh Kudus. Sebanding dengan tingkat pengenalan kita akan Dia dan penaklukkan diri kita kepada-Nya, kita akan mengalami kesukaan hidup berjalan dalam kehendak-Nya. "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Ams 3:5,6). ... baca selengkapnya »

Mengetahui Kehendak Allah

Bacaan: 1 Tesalonika 5:16-22

Saya membuat lelucon dengan teman-teman dengan berkata bahwa saya membuat tiga keputusan sulit setiap hari: Apa yang akan saya makan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam? Padahal saya tinggal di Singapura, yang memungkinkan kami menikmati makanan Tionghoa, Melayu, dan India di antaranya. Ya, kami justru bingung karena dimanjakan oleh banyaknya pilihan.

Hidup ini juga meliputi banyak keputusan, yang jauh lebih serius daripada sekadar memilih makanan. Mungkin hal ini menjelaskan mengapa orang suka mempertanyakan kehendak Allah dalam hidupnya.

Menemukan kehendak Allah sebenarnya bukanlah proses yang rumit. Dia telah memberi kita banyak prinsip yang sederhana dan jelas bagi kehidupan kita. Misalnya, Dia berkata, "Inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh" (1 Petrus 2:15). Dalam 1 Tesalonika 4:3 kita membaca, "Inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan." Dalam 1 Tesalonika 5:18 pun kita diajar, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
e-Renungan Harian, Kamis 6 Desember 2001
Penerbit: 
--

Mencari Kehendak Allah bagi Hidup Saudara

Edisi C3I: e-Konsel 151 - Mencari Kehendak Tuhan bagi Hidup Kita

Kita belajar dari kitab Kisah Para Rasul bahwa ketika anggota gereja mula-mula dahulu berusaha untuk mengetahui kehendak Allah, mereka mencari kesepakatan sebelum mereka bertindak. Seperti yang dituliskan para rasul dan tua-tua kepada orang-orang percaya bukan bangsa Yahudi, "Sebab itu dengan bulat hati kami memutuskan ..." (Kis. 15:25). Gereja yang mula-mula itu membuat keputusan bukan atas dasar suara terbanyak, tetapi bila setiap orang sepakat terhadap suatu perkara. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
855 -- 859
Judul Artikel: 
Pola Hidup Kristen
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas Malang, Yayasan Kalam Hidup Bandung, Lembaga Literatur Baptis Bandung, dan YAKIN Surabaya, 2002

Melakukan Kehendak Allah

Nats:
1 Yohanes 2:15-17;
Yohanes 4:34; 6:38;
Lukas 22:42;
Kisah Para Rasul 13:22,36

Pendahuluan

Kita akan membahas tema mengenai "kehendak Allah". Ini merupakan suatu tema yang besar dan begitu penting dalam hidup kita. John Calvin mengatakan, "Nothing is greater than the will of God except God Himself (Tidak ada yang lebih besar daripada kehendak Allah selain Allah sendiri)." Dalam perenungan yang singkat ini, kita akan berfokus kepada hal melakukan kehendak Allah sebagai filsafat hidup. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
Gereja Reformed Injili Indonesia Surabaya-Andhika
Penerbit: 
--

Komentar


Syndicate content