Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Bagian D: Takut

Takut
Latar Belakang

Pada umumnya, mengalami sedikit rasa takut, dapat dianggap wajar bahkan sehat. Perasaan itu timbul sebagai bukti adanya kesadaran atau kepekaan terhadap bahaya yang mengancam -- kepekaan itu adalah suatu mekanisme pertahanan diri. Mungkin ia akan muncul dalam bentuk debar jantung lebih keras, wajah memerah, telapak tangan berkeringat, ketika seseorang dipanggil ke muka kelas atau menjelang saat menyampaikan kata sambutan dalam suatu pertemuan. Takut bisa timbul sebagai reaksi atas keadaan yang sungguh terjadi atau yang hanya dibayangkan. Takut bisa muncul hebat secara mendadak, atau bisa juga mengganggu secara terus-menerus. Kebanyakan orang yang mengalami ketakutan, mempengaruhi orang lain dengan kekuatiran dan ketegangan mereka.

Pembimbing harus menunjukkan kasih dan berusaha menemukan akar ketakutannya, sambil menawarkan pertolongan yang Alkitabiah. Mungkin untuk menyelesaikan seluruh masalahnya, tidak bisa diselesaikan secara mudah dan cepat, tetapi kita bisa mengusulkan hubungan yang baik dengan Yesus Kristus, ketergantungan kepada Roh Kudus dan pemusatan kehidupan an di dalam Firman Allah sebagai langkah-langkah penting bagi penyelesaian masalah tersebut.

Bila Alkitab bicara tentang "takut akan Allah", atau "takutlah kepada Allah", tidak berarti bahwa Allah ingin agar kita mengkerut ngeri di hadapan-Nya karena takut dihukum, tetapi menunjukkan bahwa kita harus menunjukkan sikap hormat yang kudus dan percaya kepada-Nya. Salomo berkata, "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Ams 9:10). Takut akan Allah adalah takut (sikap percaya, menyembah dan menaklukkan diri) yang menyingkirkan segala jenis takut lainnya!

"Aku mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazm 34:4).

"Menurut Yesus, kita tidak perlu takut, kita tidak boleh kuatir, kita tidak usah cemas, kita tidak usah gelisah. Alkitab menyatakan bahwa semua jenis takut tadi adalah dosa. "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu ... Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yoh 14:27).
_Selesai

Latar Belakang
Ayat Alkitab
Strategi Bimbingan
Untuk yang Bukan Kristen:

Jika orang yang anda layani adalah seorang bukan Kristen yang mengungkapkan rasa takut tak sehat pada Allah, disebabkan oleh rasa bersalah atau takut dihukum (hukuman kekal), mungkin anda sedang berhadapan dengan dosa yang belum dibereskan. Jalan keluarnya adalah "Damai dengan Allah", . Tegaskan:

  1. Allah mensucikan nurani kita. "Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup?" (Ibr 9:14).
  2. Allah membebaskan dari takut akan hukuman kekal. "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." (Rom 8:1).

    Jelaskan "Kepastian"

    .
Untuk yang Kristen:
Jika orang tersebut Kristen yang takutnya disebabkan oleh kurang percaya diri atau merasa tidak mampu memenuhi standard hidup, jelaskan yang berikut:
  1. Allah tidak menuntut anda berhasil, tetapi menuntut anda menyukakan Dia! "Bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." (Mazm 37:4).
  2. Belajarlah menerima kenyataan diri anda, tanpa membebani diri dengan tuntutan yang melebihi kemampuan. Paulus berkata: "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia." (1Kor 15:10). "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahan kuasa-Ku menjadi sempurna." (2Kor 12:9).
  3. Jangan membandingkan diri anda dengan orang lain. Jadilah diri anda sendiri. "Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!" (2Kor 10:12).
  4. Allah telah memberikan segala hal yang perlu untuk membuat kita yakin. "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2Tim 1:7).
  5. Gantungkanlah semua cita-cita tentang diri dan apa yang ingin anda lakukan, pada Allah. "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Ams 3:5,6).
  6. Doakan secara jelas semua masalah ketakutan anda. "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Fili 4:6,7).

Jika orang yang anda layani adalah seorang Kristen yang merasa gelisah atau cemas terhadap ketidakpastian hidup dan masa depan, kuatkan hatinya dengan yang berikut:

  1. Tuhan memperhatikan kita.
    "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku." (Yoh 10:14).

    "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yer 29:11).

  2. Dia menjanjikan:
    Penyertaan-Nya. "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibr 13:51) Pemeliharaan-Nya. "Dahulu Aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti." (Mazm 37:25).

    Perlindungan-Nya. "Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?" (Mazm 27:1).

  3. Tunjukkan bahwa kasih adalah lawan dari takut. "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih." (1Yoh 4:18).
Jika yang anda layani adalah seorang Kristen yang takut bersaksi, kuatkan hatinya agar:
  1. Yakin sepenuhnya akan hubungannya dengan Kristus. "Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan." (2Tim 1:12).
  2. Mengambil tindakan moral penyerahan diri secara sadar, kepada Allah. "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." (Rom 12:1).
  3. Percaya penuh bahwa Allah akan menyertai dia dan bekerja melaluinya. "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2Kor 12:9). "Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan." (Yer 1:8).
  4. Setialah bersaksi melalui hal-hal kecil. Hayati hidup Kekristenan melalui perbuatan baik, memberi perhatian, doa syukur sebelum makan di tempat umum, dan sebagainya.
  5. Cari persahabatan yang membangun dari seorang Kristen dewasa, agar dapat bersaksi bersama. Keyakinan justru didapat jika seseorang ikut ambil bagian dalam kesaksian. "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan." (Ams 20:18).
  6. Ikuti latihan penginjilan pribadi yang diadakan gereja atau badan-badan Kristen lainnya.
  7. Berdoalah agar Tuhan memberi belas kasihan yang besar pada orang-orang yang belum berKristus. "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil." (1Kor 9:16).

Jika yang anda layani takut akan kematian, lihat uraian tentang Kematian


Latar Belakang
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab

"Janganlah takut sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau." (Yes 43:1,2)

"Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazm 34:5)

"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini adalah Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau: Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yes 41:10)

"Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak (Rom 8:15,16)

"Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka." (Ams 1:33)

Komentar