Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Ketaatan: Keinginan untuk Taat

Edisi C3I: e-Konsel 103 - Ketaatan

Ayat Alkitab

Yohanes 14:15, 21

1 Yohanes 2:5

1 Samuel 15:22

Ulangan 11:26-28

Lukas 6:46

1 Petrus 2:13-16






Latar Belakang

Keinginan untuk taat

Setiap orang Kristen bertanggung jawab untuk menemukan kehendak Allah atas hidupnya dan melakukannya. Sering kali lebih mudah kita melakukan sesuatu yang bukan kehendak Allah, yang menyebabkan kegiatan kita menyimpang dari yang hakiki dan diganti dengan hingar-bingar tanpa nilai. Namun, adalah lebih baik menaati Tuhan daripada memberikan persembahan (lih. 1Sam. 15:22). "Makanan-Ku," kata Yesus, "ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yoh. 4:34)

LANGKAH PERTAMA menuju ketaatan ialah memutuskan untuk taat kepada Allah. Yosua berkata:

"Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia ... Aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!" (Yos. 24:14, 15)

Keputusan sadar untuk taat membawa kita kepada penaklukan diri pada prinsip ketaatan. "... persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati." (Rom. 12:1)

LANGKAH KEDUA ialah disiplin, sebab ketaatan selalu berkembang. Ketaatan menyebabkan pertumbuhan, sambil kita bertindak sesuai dengan pengertian yang kita terima. Ketaatan adalah suatu proses belajar. Yesus "telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya." (Ibr. 5:8)

Dengan semakin kita dewasa dalam Kristus dan dalam pengetahuan akan firman-Nya, Allah menuntut dari kita ketaatan yang makin mendalam. Begitu kita mendapat suatu tuntutan baru dari Allah, kita harus segera menanggapinya dan berkeras demikian, hingga Dia membeberkan kehendak-Nya lebih dalam untuk kehidupan kita. Dia ingin agar kita "menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus." (2Kor. 10:5)

Strategi Bimbingan

Oleh sebab itu, takutlah kepada TUHAN dan layanilah Dia dengan tulus dan setia ... Akan tetapi, aku dan seisi rumahku akan melayani TUHAN. (Yos. 24:14, 15, AYT)


FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Seseorang yang selalu bertanya-tanya tentang kehendak Allah atas hidupnya dan tentang ketaatan pada kehendak Allah itu, adalah seorang Kristen yang sedang bertumbuh dewasa, seorang yang menginginkan hubungan lebih erat dengan Allah. Nyatakan penghargaan Anda padanya dan yakinkan dia bahwa Allah ingin memimpin dia sesuai keinginannya untuk menaati Dia. Ambil waktu untuk mendengarkan urusan dan kerinduannya. Ada gunanya menyinggung beberapa hal yang dibicarakan dalam Latar Belakang dan mendorong dia untuk maju lebih lanjut. Dorong dia untuk bertobat dari ketidaktaatan dan kebimbangannya. Hanya jika kita mengakui dosa yang kita sadari, kita dapat masuk ke dalam penyerahan diri lebih dalam. Desak dia untuk mempelajari firman Tuhan. Tidak ada jalan pintas bagi ketaatan. Pikiran kita harus terus aktif mencari kehendak Allah. Kebiasaan berdisiplin mengikuti terus apa yang dinyatakan dalam firman, mengakibatkan suatu perjalanan hidup taat pada Allah. Kita harus "lapar dan haus akan kebenaran." (Mat. 5:6). Berdoalah dengannya agar keinginannya untuk menaati kehendak Allah akan terwujud. Dorong dia untuk mengembangkan persekutuan dengan orang-orang Kristen berpikiran rohani, di suatu gereja yang mementingkan Alkitab. Dengan itu dia dapat belajar kehendak dan jalan-jalan Allah lebih banyak.

Kutipan

Menurut Billy Graham: "Hanya dengan menjalani hidup penuh ketaatan terhadap suara Roh, dengan tiap-tiap hari menyangkal diri, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus dan memelihara persekutuan tetap dengan-Nya, kita dimungkinkan untuk hidup kudus dan berpengaruh dalam dunia yang tak kenal Allah ini."

 

Unduh Audio

 

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku : Buku Pegangan Pelayanan
Judul asli artikel : Ketaatan -- Keinginan untuk Taat
Penulis artikel : Billy Graham
Penerbit : PPA
Halaman : 128 - 129
Sumber: e-Konsel 103

Komentar