Seks Sebelum dan Sesudah Menikah

Edisi C3I: e-Konsel 071 - Seks Pra Nikah

SEKS: SEBELUM DAN SESUDAH MENIKAH
AYAT ALKITAB
  1. Yesaya 1:16,18
  2. 1Korintus 6:13
  3. 1Yohanes 2:1
  4. Yesaya 55:7
  5. 1Yohanes 1:9
LATAR BELAKANG

Zaman sekarang bisa dijuluki sebagai zaman revolusi seks. Semangat yang tadinya ditandai oleh perlawanan terhadap norma Firman Tuhan dan adat Timur, kini telah berubah menjadi genderang perang para penganjur kebebasan nafsu: "Lakukan apa saja yang kau anggap benar, sejauh itu tidak merugikan orang lain!" Gaya hidup ini dihias pula oleh penampilan menawan, seolah-olah hidup yang demikianlah yang benar-benar bebas, dewasa, nikmat, bahkan sehat.

Tetapi, bila kita selidiki baik-baik akan terlihat betapa mengerikan dan jahatnya akibat-akibat yang ditimbulkan dari perilaku seks yang tidak bertanggung jawab. Kelahiran anak-anak di luar hukum, kepribadian yang hancur, perceraian, pengguguran kandungan, dan berbagai penyakit kelamin yang sebagian tidak akan mungkin lagi diperbaiki atau disembuhkan.

Dengan jelas, Allah melarang perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab untuk menghindarkan kita dari akibat-akibat yang membawa bencana.

"... Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. ... Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri." (1Korintus 6:13,18)

Allah menghakimi pelanggaran susila, tetapi Dia juga menawarkan kelepasan. Dalam 1Korintus 6:9-11, rasul Paulus menekankan bahwa tidak seorang pun pelanggar susila yang akan mewarisi Kerajaan Allah. Tetapi dia juga menambahkan,

"Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita." (1Korintus 6:11)

Seperti halnya dengan dosa-dosa lain, Allah membereskan masalah pelanggaran susila melalui salib Kristus.

STRATEGI BIMBINGAN
  1. Nyatakan kepadanya bahwa Anda senang dapat melayani dia. Berusahalah untuk menunjukkan bahwa Anda memperhatikan dia dan tidak meremehkannya. Jangan menghakimi.
  2. Berusahalah untuk mengerti permasalahannya. Dengarkan dengan peka dan bertanyalah kepadanya, supaya mengerti permasalahannya. Jangan menarik kesimpulan atau menyodorkan jalan keluar rohani apa pun, sebelum Anda memperoleh gambaran yang lengkap.
  3. Bertanyalah mengenai sikapnya terhadap seks. Perasaan-perasaannya itu akan menjelaskan mengapa dia bersikap demikian. Apakah yang menyebabkan dia terlibat dalam permasalahan tersebut? Merasa bersalahkah dia atas keterlibatan tersebut? Dosakah hal tersebut menurut anggapannya?
  4. Tanyakan kepadanya, apakah Anda boleh membacakan bagian-bagian Firman Tuhan tentang seks sebelum atau di luar nikah; tegaskan bahwa Alkitab adalah dasar yang layak dipercaya dalam menyelesaikan masalah-masalah moral. Bacakan sebagian atau semua bagian Alkitab berikut:
    Keluaran 20:14
    1Korintus 6:13,15-20
    Kolose 3:5
    Kisah Para Rasul 15:20
    Efesus 5:3
  5. Dalam terang Firman Tuhan, tindakan yang tidak sesuai dengan moralitas jelas tidak berkenan kepada Allah. Supaya berkenan kepada Allah, ia harus bertobat dan membuang tindakan-tindakan tidak bermoralnya itu (Baca 1Korintus 6:9-11). Allah menghukum perilaku yang tidak bermoral, tetapi Dia mengasihi dan mau mengampuni kita, jika kita mengakui dosa kita dan dengan iman menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Jelaskan "Damai dengan Allah", [["Damai dengan Allah" -- Traktat untuk menolong/menuntun orang non-Kristen agar dapat menerima Kristus (dari LPMI/PPA); atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 5; atau CD-SABDA: Topik 17750]].

  6. Tegaskan bahwa dia harus memutuskan hubungan-hubungan yang mendorongnya terlibat dalam pelanggaran moral. "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1Korintus 15:33)

    Cara terbaik untuk menjalin persahabatan yang akan menguatkan dia melawan pencobaan adalah melibatkan diri dalam kehidupan bergereja yang berpegang pada Firman Tuhan. Dia harus berusaha menjadi seorang Kristen yang sungguh-sungguh. Tidak adanya hubungan yang baik dengan Kristuslah yang menjadi penyebab utama permasalahannya ini.

  7. Anjurkan dia agar menghubungi seorang pendeta untuk mendapatkan kekuatan dan bimbingan. Dalam jangka waktu yang cukup lama, dia perlu bersedia dibimbing terus, agar benar-benar mengalami kebebasan dari pencobaan dan mulai berjalan di dalam Tuhan.
  8. Berdoalah dengannya, agar dia mengalami cara bersikap yang baru dan menjalani kehidupan yang memuliakan Allah.

    Jika dia seorang Kristen, jelaskan tentang "Pemulihan", [["Pemulihan" -- Traktat bagi orang yang sudah menerima Kristus, namun undur dari-Nya dan kini mencari pengampunan (dari LPMI/PPA); atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 11-12; atau CD-SABDA: Topik 17753]].

    Kemudian, sambil mengikuti langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas, anjurkanlah dia untuk membaca dan menelaah Firman Tuhan, agar sikap dan kehidupannya dibentuk sesuai dengan Firman Tuhan. Sebagai seorang Kristen, dia harus terlibat penuh dalam gerejanya, dan mencari hubungan-hubungan yang akan menguatkan dia untuk melayani Kristus.

Menurut Billy Graham:
"Hubungan-hubungan seksual sebelum atau di luar nikah, selalu tidak benar .... Alkitab menyalahkan segala macam hubungan seks di luar ikatan pernikahan. Kenyataan bahwa norma-norma seks dalam masyarakat makin kendor dan sikap terhadap kehidupan seks makin bebas, tidak berarti bahwa tindakan itu benar!"

 

Unduh Audio

 

Sumber
Halaman: 
225 - 228
Judul Artikel: 
Buku Pegangan Pelayanan
Penerbit: 
Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA)

Published in e-Konsel, 16 September 2004, Volume 2004, No. 71